Diam dalam Kerinduan
Sepertinya ada yang berubah kali ini. Apakah saya yang berubah? ataukah kamu?. Entahlah, saya merasa semua ini tak jelas. Ahhhh, ada apa denganku?. Rasanya ingin sekali meluapkan kemarahan. Tapi kemarahanku ini tak beralasan sama sekali. Mungkin saya baru sadar, bahwa sesuatu itu ternyata sangat berarti ketika sesuatu itu jauh, pergi atau bahkan hilang. Dan saya sekali lagi baru menyadarinya.
Apakah ini lagi-lagi kerinduan? ahh entahlah. Namun mungkin saja ini benar, kerinduan. Hey, tapi bukankah yang punya permainan "No Comunication" itu saya?. Lantas apakah sekarang kamu berbalik memainkannya?. Memang, mungkin tidak separah yang saya lakukan terhadapmu waktu itu. Tapi tahukah kamu, itu semua itu kadang mengacaukan pikiranku, dan hari-hariku. Semenjak kau pergi waktu itu, sekali pun tak pernah kamu menghubungiku. Aneh, tak seperti biasanya. Obrolan di media sosial pun hanya sesekali saja.
Ah sudahlah, saya tidak ingin berpikir macam-macam. Mungkin kamu sedang benar-benar sibuk dengan urusanmu disana, sampai-sampai tidak punya waktu sedikit saja untuk berkomunikasi denganku. Ataukah mungkin saja kamu ingin membalasku dengan kerinduan yang pernah kamu rasakan?. Sekali lagi, saya tidak ingin kamu merindukanku, karena saya tak pantas untuk dirindukan, dan maafkan saya karena hal ini. Jika memang kamu merindukanku, titipkanlah saja do'a pada-Nya bahwa kamu memang merindukanku. Agar saya tak perlu mendengarnya, karena itu sangat menyiksa.
Entahlah sampai kapan semuanya akan seperti ini, satu hal yang ingin saya ungkapkan, "saya tidak akan menghubungimu, sampai kamu yang menghubungiku lebih dahulu." Maaf, saya memang egois. Dan saya pikir, kamu sudah lama mengetahuinya. Pengakuanku kali ini, mungkin benar bahwa saya merindukanmu. Hanya bisa menuliskannya, dan tak dapat mengucapkannya kepadamu. Cukup, biarkanlah saya diam dalam kerinduanku. Diam, saya hanya bisa diam. Saya pikir, tak perlu ada orang yang tahu apa yang saya rasakan. Cukup saya dan Yang Maha Kasih.
Ditulis saat meluapkan kerinduan
Jurusan Agronomi, 10 Maret 2015
R I Y A M I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar